Gambar

CATATAN USAI PENTAS

CATATAN KECIL TEATER PELAJAR “KEPENTINGAN ASAL KEPENTINGAN”

 

14469568_1435281313155699_3283969318388506098_n

Ini kami kemarin, Sabtu, 1 Oktober 2016. Foto mulai dari sebelum berangkat menuju Assembly Hall Jakarta Convention Center, sampai serunya berfoto seusai pentas teater.

Ada keriangan yang barangkali tidak bisa tergantikan di hari lain. Ini akan menjadi catatan pribadi saya. Ikut terlibat di tim teater pelajar SMP Islam Al Azhar 11 Serang bersama dengan komunitas Benih Tumbuh.

Tim yang disangga oleh 4 orang, dan harus berkejaran dengan waktu. Untuk acara Indonesia International Book Fair 2016 bekerja sama dengan KPK, saya kira ini hal yang cukup berani ketika Peri Sandi Huizche–yang kemudian menyutradarai garapan ini, mengiyakan tawaran tersebut. Acara sekelas International, dengan seluruh pemain yang masih awam di dunia teater. Entah apa yang ada di benak sutradara waktu itu, yang pasti saya dibuat geleng-geleng kepala tak percaya. Karena yang saya tahu, untuk garapan dengan hasil yang ok pake banget, itu biasanya dikerjakan lebih kurang 3 bulan bahkan lebih. Terbayang kan latihannya macam apa?

BERPROSES DENGAN YAKIN

 

14446067_1451470844879951_6360786713017700212_n

Dengan waktu yang singkat dan para pemain yang belum pernah merasakan bermain peran, juga tim yang hanya 4 orang dan harus mengurusi kebutuhan garapan yang tidak sedikit, itu lumayan membuat saya tidak yakin. Waktu dikabari untuk gabung pun sebetulnya saya berani tidak berani untuk langsung memutuskan. Karena melihat dari pengalaman saya yang sedikit ketika masa kuliah dulu, garapan untuk tugas kuliah saja mesti berproses lebih dari sebulan dan lebih kurang 25-30 kali latihan.

Tetapi pada akhirnya, karena ini garapan mempunyai konsep yang menarik, dan akan menjadi pengalaman unik, juga saya tahu track tim di garapan tersebut, maka saya mengiyakan untuk gabung. Saya percaya betul, jika suatu hal dilakukan dengan yakin dan ikhlas akan memberikan efek positif. Dan saya menemukan itu di garapan teater “Kepentingan Asal Kepentingan” ini.

14469717_1451469928213376_7356885407106146561_n

DARI AMBEK-AMBEKAN SAMPAI TERTAWA LEPAS

Proses latihan yang hanya dilakukan 15 kali, cukup membuat sutradara agak sensitif. Saya sebagai yang awam, juga bekerja di lain tempat, agak kewalahan mengatur jadwal. Teman-teman pemain yang masih susah diajak sepaham se-keinginan dengan tim juga agaknya membuat latihan penuh warna. Sebab hal itu, adegan ambek-ambekan sutradara terjadi berkali-kali. Saya juga harus jungkir balik tukar jadwal kerja untuk garapan ini. Sebab saya meyakini, ini akan menjadi sesuatu yang seru dan menarik.

14463133_1435281249822372_551866060919525975_n

Setibanya di JCC, kekecewaan terlihat dari para pemain (teman-teman dari SMP Islam Al Azhar 11 Serang) karena jauh-jauh hari mereka membayangkan akan bermain di panggung yang luas. Tetapi di sana, kami mendapati panggung yang lebih kecil dari tempat latihan kami. Sontak saja, ada beberapa adegan yang diubah untuk menyesuaikan arena pentas. Dan konyolnya, salah satu dari pemain mengutarakan hal itu kepada pimpinan KPK sewaktu beliau mengisi pidato di tengah-tengah adegan teater kami. Dengan gelak tawanya, beliau mencoba menjelaskan mengapa panggungnya kecil dan lain hal yang justru membuat kami, juga audiens tertawa lepas. Suasana semakin hangat, dan kerennya lagi, para pemain dapat memanfaatkan arena panggung dengan sangat baik. Di luar kejadian-kejadian yang tak terduga, para pemain dapat menyelesaikan pementasan dengan apik dan berinteraksi dengan pemimpin KPK dengan jawaban-jawaban yang hebat pula.

Dengan proses latihan yang singkat, saya belajar memahami bahwa waktu tidak boleh disia-siakan. Jika ingin mendapatkan hasil yang membahagiakan, gunakan waktu dengan sebaik mungkin. Berproses dengan baik. Yang kemudian menjadi menarik adalah ketika adegan ambek-ambekan itu tidak mematahkan semangat, tetapi justru menguatkan sampai terlaksananya pementasan. Jadi tentu saja, kemarin itu banyak tawa yang pecah di sudut keramaian. Bahagia tim dan para pemain menggema di Assembly Hall JCC, Senayan. Tidak hanya kami, senyum puas terlihat dari crew KPK yang antusias menyambut dan menemani kami selama pentas di JCC.

Tinggalkan komentar