Manusia bumi paling istimewa
Aku nyaris kehilanganmu
Kehilangan kata kata darimu yang melulu buat rindu.
Sayang,
Sore tadi angin menerpa pori di sepanjang jalan
Dingin menyerang meski gigil tak sampai merepotkan tubuh
Aku palingkan wajah ke luas langit
Yang melukiskan awan senja dengan warna yang membayang
Aih sayang
Tubuh kita tak pernah serapat jari
Tapi aku percaya
Kau sedang melihat itu
Kau sedang menimang rindu yang sama ‘kan?
Jangan terpaksa
katakan ya, sayang
Sebab aku tidak mau
membuatmu mendung
Apalagi menyesap hujan dari matamu yang melangit.
Manusia bumi paling istimewa
Aku hanya nyaris kehilanganmu
Sebab yang aku tahu
Pernikahan ke delapan dari kekasihmulah yang benar benar membuatku kehilangan segalanya.
….di bulan, 206SM– sumber pict okepuisi.blogspot.com